Belanja online kini menjadi kegiatan paling digemari masyarakat Indonesia. Hanya modal internet, scroll-scroll layar hp, kemudian melakukan transaksi, maka barang akan langsung dikirim ke alamat tujuan. Mungkin kemudahan tersebutlah yang menjadi daya tarik utama kegiatan belanja secara online. Kami yakin Anda juga pernah menggunakannya, setidaknya sekali.
Saat ini hampir semua aplikasi belanja online telah menyediakan layanan seperti kartu kredit. Dinamakan dengan pay later, dimana fitur ini memungkinkan konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan secara mencicil. Konsumen diperbolehkan menunda pembayaran saat pembelian berlangsung dan mengalihkannya ke lain waktu.
Kalau sering belanja online, Anda mungkin akrab dengan paylatter. Metode pembayaran berbasis online ini sangat gampang diajukan, hanya memerlukan kartu identitas diri seperti KTP dan foto penggunanya. Paylater dapat digunakan untuk kegiatan belanja apapun selama dalam aplikasi tersebut, dalam limit yang diberikan. Namun, apakah bijak menggunakan paylater untuk belanja online?
Dampak Negatif Penggunaan Paylater
Dibalik kemudahannya, tentu ada resiko yang perlu diperhatikan pengguna paylatter. Penggunaan fitur ini memang membuat transaksi lebih praktis dan menolong pengguna di saat terdesak butuh barang cepat, atau saat ingin meringankan tagihan belanja. Namun terkadang kebiasaan masyarakat yang konsumtif akan berdampak buruk pada paylater.
Apa saja?
- Membiasakan Diri Berhutang
Paylater secara tidak langsung memberikan kebiasaan ngutang dulu baru bayar. Sebaiknya memang dihindari bila tidak ingin membiasakan diri berhutang untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkan. Tapi Anda bisa menggunakannya bila memang sedang urgent. Kalau hanya untuk belanja keinginan sesaat, bukan merupakan kebiasan baik terus menggunakan paylater.
- Munculnya Perilaku Konsumtif
Pengguna paylater memang merasa mudah membeli kebutuhan atau keinginannya meski saat tidak ada uang yang cukup. Namun bila tidak disikapi dengan bijak, kebiasaan ini dapat memicu perilaku konsumtif. Ketergantungan paylater dapat membuat Anda semakin sering belanja, meskipun bukan barang-barang penting.
- Risiko Peretasan Identitas
Saat mengaktifkan fitur paylater, Anda perlu menyerahkan data-data pribadi seperti foto KTP, NIK, nomor telepon dan sebagainya. Meski dirasa aman, namun jangan kendorkan kewaspadaan. Saat ini cukup sering terjadi kasus pencurian data yang membahayakan para pengguna e-commerce.
- Mengganggu Rencana Keuangan
Memakai paylater untuk membayar barang belanjaan online secara tidak langsung mengganggu rencana keuangan. Karena setiap bulan And harus melunasi tagihan, kalau telat sedikit saja sudah kena denda. Segera dibayar bila tidak ingin menimbun hutang.
Nah, itulah beberapa dampak negatif pemakaian paylater untuk belanja online. Sebaiknya kita semua bisa membedakan kebutuhan dan keinginan agar tidak mengganggu rencana keuangan masa depan. Bijaklah sebagai pengguna, jangan tergoda untuk memenuhi keinginan sesaat.
Bijak Menggunakan Paylater Agar Finansial Terselamatkan
Sebagian masyarakat Indonesia memang sering menggunakan fitur paylater di setiap transaksi belanja. Jangankan toko online, bahkan ketika berbelanja di gerai yang menerapkan sistem payleter. Sekarang hampir setiap orang punya akun dompet digital yang terpasang pada ponselnya, dan mungkin Anda termasuk. Seperti yang diketahui, layanan beli dulu bayar nanti ini sudah memudahkan banyak orang.
Membantu mereka bertransaksi di saat keuangan menipis. Keberadaan paylater pun mendorong daya beli masyarakat, yang mungkin akan berdampak pada perekonomian negara. Namun perlu ada concern supaya penggunaannya tidak melebihi batas. Jika Anda sering menggunakannya saat belanja online, mulailah berhati-hati. Ada kemungkinan besar Anda gagal menyelamatkan finansial di masa mendatang.
Mulai sekarang, lebih bijak lagi yuk ketika menggunakan paylater. Berikut ada beberapa tips yang bisa diterapkan.
- Kenali Kebutuhan Penggunaan Paylater
Tujuan dari fitur ini sebenarnya untuk mempermudah masyarakat dalam bertransaksi di kondisi darurat. Jadi bukan dipakai untuk sekedar coba-coba mengikuti tren. Bisa jadi malah ketagihan dan berujung dengan utang. Semakin sering digunakan akan semakin membengkak tagihan yang harus dibayar setiap bulan. Jadi, berhati-hatilah. Gunakan fitur paylater hanya untuk memenuhi kebutuhan mendesak saja.
- Memahami Syarat dan Ketentuannya
Ketahui dan pahami syarat dan ketentuan paylater sebelum menggunakan fitur tersebut. Mengapa harus? Karena setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing, dan pengguna harus setuju. Pertama terkait dengan beban bunga yang dikenakan, limit pinjaman, serta tenor cicilan. Jika Anda terlambat membayar, maka ada pengenaan denda dari platform. Denda biasanya dihitung sesuai waktu keterlambatan sejak tempo cicilan paylater.
- Manfaatkan Promo
Fitur paylater menawarkan banyak promo menarik yang sering membuat orang kalap. Padahal sebenarnya barang yang dibeli tak terlalu penting, bahkan tidak ada dalam daftar kebutuhan. Dengan memanfaatkan promo, Anda bisa memperoleh keuntungan tambahan. Tidak salah mengejarnya bila alasan ingin hemat. Dengan berhemat kan Anda dapat menginvestasikan sisa uang ke hal-hal lebih bermanfaat. Misalnya dialokasikan pada tabungan darurat atau kebutuhan pokok yang masih belum maksimal terpenuhi.
Penggunaan paylater memang beresiko menyebabkan boros saat berbelanja. Jadi, gunakan sebaik mungkin atau hindari.