Hutang Produktif Lebih Baik ketimbang Hutang Konsumtif

Hutang Produktif Lebih Baik ketimbang Hutang Konsumtif

Pernahkah Anda mendengar akan hutang produktif dan hutang konsumtif? Kedua jenis hutang ini sendiri kerap dibandingkan oleh masyarakat. Dimana nyatanya masih banyak yang tidak memahami mana yang lebih baik dari hutang produktif dan hutang konsumtif ini. Padahal dengan memahami kedua hutang ini, maka Anda akan terhindar dari lilitan hutang tidak pernah selesai. 

Tapi, diantara keduanya apakah benar hutang produktif lebih baik daripada hutang konsumtif? Banyak sekali yang berpendapat bahwa hutang produktif jelas lebih baik, tapi ada juga yang mengatakan bahwa hutang konsumtif juga tidak salah. Kedua pernyataan tersebut ada benarnya. Namun, untuk mendapatkan penjelasan terperinci, mari simak ulasannya di bawah ini. 

Perbedaan Hutang Produktif dan Hutang Konsumtif 

Agar Anda bisa mendapatkan penjelasan mana yang lebih baik di antara keduanya, mengenal perbedaan keduanya sangat penting. Untuk memudahkan Anda, berikut ini adalah penjelasan akan perbedaannya: 

Hutang Produktif 

Hutang yang satu ini memang kerap dianggap lebih baik, karena meski Anda berhutang masih mendapatkan penghasilan. Anda bingung? Jadi, hutang produktif adalah hutang yang memiliki tujuan untuk menghasilkan pendapatan tambahan atau lain dan berdasarkan terhadap kebutuhan.

Sehingga pendapatan yang diperoleh akan digunakan sebagian untuk membayarkan hutang dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan. 

Contohnya yang paling mudah adalah ketika Anda membeli sebuah rumah kos dengan kamar berjumlah 10. Harga dari rumah tersebut adalah sekitar 500 juta dan Anda pun membelinya dengan hutang ke bank.

Tapi, dari kamar kost yang disewakan, ternyata Anda mendapatkan penghasilan misalnya 10 juta rupiah dalam sebulan. 

Maka dari hasil tersebut, maka Anda bisa membayarkan untuk hutang berapa persen dan sisanya untuk disimpan. Inilah yang dimaksud dengan yang namanya hutang produktif. Dimana sudah terlihat jelas sekali bahwa hutang ini menghasilkan dan Anda bisa membayarnya dari hasil yang diperoleh. 

Sehingga pembayaran hutang produktif ini juga biasanya akan lancar karena ada jaminan mendapatkan penghasilan yang dapat melunasinya. Tentu saja, hutang produktif ini bisa jadi menjadi lebih baik jika Anda bisa mengelola keuangan dengan baik.

Berhutang untuk berbisnis juga termasuk dalam hutang produktif. Tujuannya tentu agar bisnis bisa berkembang lebih jauh dan mampu mencapai profit yang dibutuhkan. 

Hutang Produktif Lebih Baik ketimbang Hutang Konsumtif

Hutang Konsumtif 

Hutang konsumtif adalah jenis hutang yang berdasarkan keinginan saja. Dimana tentu saja tidak akan mendapatkan keuntungan apapun dengan hutang yang satu ini. Misalnya adalah Anda merupakan pengguna kartu kredit dan membeli ponsel terkini dengan harga sekitar 20 jutaan.

Pertanyaannya apakah Anda benar–benar membutuhkannya? Atau hanya sekedar ingin mengedepankan gengsi? 

Padahal harga ponsel akan turun seiring berjalannya waktu dan bisa jadi tidak bernilai di masa depan. Inilah yang menjadikan banyak orang tidak menyadari bahwa hutang yang mereka lakukan adalah konsumtif. 

Berbeda ketika Anda membeli ponsel dengan harga 20 juta, dimana spek dari ponsel tersebut ternyata akan membantu pekerjaan sehari–hari. Misalnya adalah seperti Youtuber, editor video dan lain sebagainya. Dimana ini sudah bukan masuk hutang konsumtif lagi, tapi menjadi hutang produktif. 

Mana yang Lebih Baik Antara Hutang Produktif dan Konsumtif? 

Jika ditanya mana yang lebih baik, maka sudah pasti banyak orang yang memilih hutang produktif jauh lebih baik. Tentu saja, karena melihat adanya kebutuhan dan nantinya bisa dikembalikan dengan hasil hutangnya. Tapi, nyatanya hutang konsumtif juga tidak salah dan boleh saja dilakukan. 

Hal ini tergantung kembali pada diri Anda. Apakah tujuan Anda berhutang? Apa hanya ingin berfoya–foya atau memang ada perhitungan matang. Dari tujuan yang sudah Anda tentukan tersebut akan menjadi pembeda apakah hutang Anda termasuk produktif atau konsumtif. 

Dari penjelasan ini sudah bisa disimpulkan baik hutang produktif dan konsumtif tergantung dari yang berhutang. Karena kemungkinan hutang produktif menjadi konsumtif pun juga sangat besar. Banyak faktor yang benar–benar mempengaruhi kedua jenis hutang tersebut. 

Ketika Anda sudah memutuskan berhutang, maka hal yang paling penting untuk Anda perhatikan adalah dalam pengelolaan keuangan. Karena hutang apapun harus dibayarkan tepat waktu. Sehingga Anda harus bisa memastikan bahwa bisa membayarnya. 

Jika memang tidak yakin bisa membayarnya, lebih baik tidak usah berhutang. Terjebak hutang hanya akan membuat Anda menjadi stress, apalagi jika tidak bisa membayarnya. Maka daripada itu, perlu sekali untuk diperhatikan tujuan dari berhutang dan apakah Anda dapat membayarnya atau tidak. 

Demikianlah penjelasan akan hutang produktif dan konsumtif yang nyatanya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Tapi, mana yang lebih baik tetap tergantung dari masing–masing pribadi.

Bila memang sama–sama dibutuhkan dan masih bisa membayarnya, maka sudah pasti Anda akan mendapatkan manfaatnya. Selama tidak ditujukan untuk gaya hidup hedonis dan melakukan perhitungan matang, maka Anda boleh saja berhutang. 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *