Kelebihan Memilih Pinjaman Syariah daripada Konvensional

Ada kalanya dalam menjalani kehidupan, kamu harus menghadapi berbagai kejadian tak terduga. Di mana hal tersebut belum pernah terpikirkan sebelumnya, misalnya mendadak jatuh sakit, kecelakaan, atau kondisi lainnya yang mungkin akan mempengaruhi keuangan kamu. 

Kondisi tersebut mungkin bukan permasalahan besar bagi orang-orang yang sudah memiliki dana darurat, tabungan, maupun asuransi. Namun, masih banyak juga yang belum menyiapkan cadangan finansial untuk memenuhi keperluan tak terduga. Pada akhirnya, mengambil pinjaman terpaksa menjadi keputusan terakhir yang harus dilakukan.

Ada berbagai macam produk pinjaman di Indonesia yang bisa dimanfaatkan, namun  jenisnya dibedakan menjadi dua yakni pinjaman konvensional dan pinjaman syariah. Keduanya bisa dijadikan opsi ketika kamu sedang membutuhkan suntikan dana untuk memenuhi kebutuhan apapun. Namun, faktanya pinjaman konvensional masih lebih populer dibandingkan syariah. Padahal, pinjaman syariah juga memiliki keunggulan yang layak untuk dipertimbangkan.

Apa Saja Kelebihan Pinjaman Syariah ?

Pada dasarnya yang membedakan pinjaman konvensional dengan pinjaman syariah adalah prinsip-prinsip yang digunakan. Pinjaman syariah menggunakan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat agama Islam. Meski begitu, bukan berarti orang-orang non muslim tidak bisa memanfaatkan pinjaman syariah. Karena tidak ada batasan di dalam perbankan syariah sehingga siapa saja bisa menggunakan layanan bank.

Inilah beberapa kelebihan yang akan kamu dapatkan jika memilih pinjaman syariah daripada konvensional :

  • Menerapkan Sistem Bagi Hasil

Lembaga konvensional menerapkan sistem suku bunga pada seluruh layanan yang dimiliki, termasuk pinjaman. Sedangkan menurut hukum Islam, pemberian suku bunga ini termasuk riba yang sudah jelas haram dan sebaiknya dihindari. 

Sementara, lembaga syariah menerapkan sistem bagi hasil sebagai pengganti suku bunga. Penerapan sistem bagi hasil tentu lebih menguntungkan untuk kedua belah pihak, yakni pemberi pinjaman dan nasabah. Karena sistem ini mengutamakan keadilan, baik disaat lembaga sedang untung maupun rugi. Sehingga sistem bagi hasil  tidak akan merugikan siapapun.

Berbeda dengan bagi hasil, sistem bunga yang diterapkan pinjaman konvensional umumnya hanya menguntungkan salah satu pihak yakni pemberi pinjaman. Bunga bank hanya akan memberatkan kamu dalam melunasi pinjaman. 

  • Bebas Biaya Administrasi

Sebagai nasabah, kamu tidak perlu memikirkan biaya administrasi ketika memilih produk pinjaman syariah. Lain halnya dengan lembaga konvensional yang membebankan biaya administrasi, seperti biaya provisi. Biaya tersebut yang nantinya akan memotong plafon atau jumlah pinjaman yang telah diajukan.

Karena pada dasarnya biaya administrasi juga sama halnya dengan riba. Sehingga biasanya tidak terdapat biaya administrasi pada lembaga keuangan syariah. Tapi tidak menutup kemungkinan jika ada tambahan biaya yang harus dikeluarkan ketika mengajukan pinjaman syariah. Bedanya, biaya tersebut sudah sesuai dengan akad pinjaman syariah yang dilaksanakan di awal.

  •  Besaran Angsuran Tidak Berubah-ubah

Jika kamu memilih pinjaman konvensional, maka besaran angsuran yang harus dibayar per bulannya bisa berubah-ubah. Hal ini terjadi karena adanya sistem suku bunga mengambang yang ditetapkan oleh lembaga konvensional. Pada akhirnya, besaran angsuran bergantung pada kondisi pasar yang sulit diprediksi. Maka tak heran, jika total angsuran bisa meningkat sewaktu-waktu sehingga memberatkan nasabah. 

Sementara, jumlah angsuran yang wajib dibayarkan pada pinjaman syariah tidak mungkin berubah. Karena suku bunga tidak diberlakukan pada semua produk pinjaman syariah. Dengan begitu besaran angsuran akan tetap sama dari awal hingga akhir transaksi.

  • Risiko Ditanggung Bersama

Ada kemungkinan kamu mengalami default risk atau risiko gagal bayar, di mana kamu tidak mampu melunasi pinjaman yang didapatkan dari lembaga keuangan konvensional maupun syariah. Jika kamu mengambil pinjaman melalui lembaga syariah, maka resiko tersebut akan ditanggung oleh kedua belah pihak. Pihak penyedia pinjaman akan memberikan solusi terbaik ketika kamu kesulitan melunasi pinjaman. Misalnya, kamu mengajukan pinjaman untuk modal bisnis sebesar Rp 200 juta dan omzet yang berhasil didapatkan hanya Rp 180 juta, tidak menutup kemungkinan sisa yang belum terbayarkan akan ditanggung lembaga keuangan syariah.

Lain halnya jika kamu memilih pinjaman di lembaga keuangan konvensional. Kerugian yang disebabkan karena gagal bayar, menjadi tanggungan kamu seluruhnya. Pihak lembaga konvensional tetap mewajibkan kamu untuk melunasi seluruh pinjaman. Dan bunga yang diberlakukan pun harus dibayar selama pinjaman kamu belum lunas. 

  • Pilihan Layanan Lebih Beragam

Berbagai macam opsi layanan tersedia di lembaga keuangan syariah. Dengan begitu kamu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Contohnya, untuk kebutuhan konsumtif, pembiayaan modal kerja atau usaha, penanaman modal investasi, hingga pengalihan utang.

Semua kebutuhan tersebut bisa diproses menggunakan beberapa akad yang terdapat pada pinjaman syariah. Selain itu, lembaga keuangan syariah juga memiliki beberapa fasilitas yang sama dengan konvensional. Salah satunya adalah fitur internet banking. Di mana fasilitas tersebut memudahkan kamu untuk melakukan transaksi, seperti membayar angsuran pinjaman. 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *